MUSIC X TATTOO

MUSIC dan TATTOO nampaknya seperti dua saudara yang memiliki nasib yang sama di tengah harmonisnya keluarga paradigma awam masyarakat saat ini, yakni apabila seseorang yang berkutat dan mengabdikan hidupnya untuk musik, serta seseorang yang memenuhi sekujur tubuhnya dengan coretan dan gambar-gambar yang permanen adalah ‘brengsek’!. Mungkin memang tidak semua orang memiliki pikiran seperti itu, namun tak bisa di pungkiri bahwa dua hal tersebut memang identik dengan jiwa-jiwa tak tenang yang didominasi anak muda saat ini.

Entah darimana asal persepsi liar ini bermula, yang jelas hampir setiap orang sadar ataupun tidak telah menyetujui teori brengsek yang memberengsekkan orang bermusik dan bertattoo, yang mungkin tak hanya sebatas teori semata, hal ini didukung oleh pemilihan cast di berbagai film, sinetron atau media pencitraan lainnya bahwa kebanyakan cast preman itu selalu bertatoo dan kebanyakan pemain musik itu adalah preman. Jadi jangan membebankan salah pada para pengambil persepsi itu saja, media juga mengambil alih dalam bencana ini.

Terlepas dari hal bodoh itu semua, dalam edisi kali ini kita coba mengulas tentang musik, tattoo artist dan juga musisi ber-tattoo, dan juga serangkain hal menarik yang sering terjadi ditengah fenomena ironis ini.

Bagi beberapa seniman musik mungkin merasa kurang lengkap apresiasi seni mereka apabila belum menghargai tubuh mereka dengan rajahan seni berukirkan namannya, kekasihnya, orang tuanya, bahkan wajah orang yang di kaguminya, dan tak hanya sebatas itu, bahkan banyak musisi yang menorehkan tinta permanent itu ditubuh dengan serangkaian gambar berantai yang terpaut satu sama lain yang hampir menyerupai manset, kaos kaki bahkan tattoo full badan yang tampak seperti mengenakan kaos oblong dengan penuh warna ditubuhnya. Hal ini menjadi keunikan tersendiri yang coba di ulas dalam edisi kali ini.

Memang tidak semua musisi melakukan seni rajah tubuh ini pada tubuhnya, ada beberapa alasan yang membuat mereka menunda untuk membuat tattoo, atau bahkan memilih untuk tidak bertatoo sekalipun. Begitu pula sebaliknya, beberapa penggemar Kakau (Tattoo dalam bahasa Hawaii) pun tak sedikit yang bukan dari kalangan musisi. Mereka hanya menggemari seninya saja, dan tidak turut meleburkan dirinya kedunia musik.

Sejauhmana pandangan masyarakat urban tentang Musik, Tattoo dan Musisi Bertattoo yang menjadi wacana subculture metropolitan? [FS/rhwz]



MUSIC X TATTOO | ErhaWebzine | Find Us on Facebook


Oh C'mon! feel free to share it!
Digg it StumbleUpon del.icio.us Google Yahoo! reddit