Event :: GRUNGOUSTIC-BEKASI POSTER REUNION

[Flyer]


01 Januari 2011
@ Aula Seni, GOR, BEKASI
Start: 03.00 PM

Its Free!!

Dresscode: Flanel+ Jeans

Featuring:
Daily Feedback
Hippies On Seattle
Pearjeans
Coburn
Suck Me
Dust
De@tlant
Baby Come
Solasi
Rapido Sound
Instalasi
Ulkus Banal
Second Vandalism
Recognize me
Milkshake
A.T.A.S.G
Sleting Dol
Djati seattle
Narcosis
The Prophet
Hoquaim
Lithium CD
Cint Corupt
Mind The Kill
CofeeMart

MC: Gayung & Nana

::More Info::

Event on Facebook_
http://www.facebook.com/event.php?eid=134263156634011

Twitter_
@Bekasiposter



[Flyer]

[phat/rhwz]

Review :: AD ASTRA PER ASPERA | PEE WEE GASKINS

Mungkin banyak yang bertanya mengapa judul album yang dipilih adalah “AD ASTRA PER ASPERA” oleh 5 pemuda yang selalu membuat wanita wanita muda histeris berteriak disetiap penampilan mereka ini. Sesuai dengan arti dari kata Ad Astra Per Aspera yang artinya “Sampai ke bintang dengan jerih payah” Dochi coba menjelaskan dari akun twitternya secara garis besar bahwa “hasil” yang mereka dapatkan sekarang melalui proses jerih payah yang tidak semudah yang orang orang lihat. Yep, saya sendiri setuju dengan statement tersebut, karena mayoritas orang hanya melihat ketika semua sudah sampai pada proses akhir tanpa melihat bagaimana prosesnya agar dapat mencapai hasil tersebut.

Dari segi musikalitas terlihat sekali kedewasaan para personil Pee Wee Gaskins, terbukti dari semua track yang suguhkan sangat jauh berbeda dari album mereka sebelumnya. Hal yang tampak menonjol pada album ini adalah tidak terlalu dominannya sound synthesizer yang pada album sebelumnya bisa membuat kepala pusing mendengarnya. Beberapa musisi lokalpun ikut serta dalam album ini, Ucay Rocket Rockers yang menyumbangkan lagu “Dan Waktupun Menjawab” dan Heru Shaggydog yang berkolaborasi pada lagu “Aku Bukan Musuhmu”. 8 lagu berlirik Indonesia pada album ini membuat Pee Wee Gaskins terlihat lebih nasionalis, entah karena ingin meraup target pendengar local lebih banyak atau apapun tujuannya, yang jelas Album Pee Wee Gaskins bertajuk Ad Astra Per Aspera ini merupakan salah satu album band indie terbaik di penutup tahun 2010 ini.

[gem/rhwz]

Hey! Papercraft itu bukan Origami!!

papercraft? Ya, pertama kali saya menemukan ini di internet beberapa waktu yang lalu. Sempat menarik perhatian saya, karena hasilnya yang unik-unik dan medianya yang mudah didapatkan. Ya, kertas!
Lho? Kertas? Lantas apa bedanya dengan origami? Oh ternyata beda kawan. Papercraft dan origami memiliki perbedaan pada pengerjaannya. Papercraft dalam proses pengerjaannya punya tahap seperti “gunting kertasnya”, “lem kertasnya”, “tempel bagian tersebut dengan lem”, dan lain lain. Sementara origami hanya melibatkan “lipat kertasnya”

[image]

Tahapan “gunting kertasnya”, “lem bagian itu”, dan “tempel bagian itu” udah bisa diliat kalo peralatan yang dibutuhin cukup alat pemotong kayak gunting, cutter, dan lem.

Pertama kali saya mengetahui kerajinan tangan seperti ini lewat internet, namun baru melihatnya secara langsung di salah satu booth di urbanfest 2010. Entah apa nama boothnya saya lupa karena perhatian saya terpusat pada karya karya papercraft yang ditampilkan. Mulai dari yang berbentuk robot gundam, mobil, pesawat, bahkan ada yang menyerupai efek gitar. Lalu saya diperlihatkan catalog beberapa papercraft yang tersedia untuk di print di booth tersebut. Membuat saya berdecak kagum seolah tidak percaya kalau itu semua terbuat dari kertas. Si penjaga booth itu pun kemudian menerangkan cara pembuatannya. Seketika itu saya langsung berpikir “nanti gue cari di google beginian”

Rasa penasaran saya makin besar tatkala sampai di rumah. Saya langsung membuka laptop saya, menghubungkan ke jaringan internet, membuka google, dan voila! Saya menemukan beberapa rancangan untuk membuat berbagai bentuk.

[image]

Terlintas di benak saya “gimana ya papercraft ini awal awalnya?”. Dan saya mengurungkan niat saya untuk langsung membuat satu papercraft. Niat itu saya ganti dari “bagaimana membuat satu papercraft” menjadi “apa sih papercraft itu? Gimana sejarahnya?”. Sekali lagi terimakasih kepada google, saya menemukan halaman Wikipedia yang menjelaskan tentang papercraft. Kalo kata Wikipedia ya, papercraft itu awalnya dari model model kartu cetak yang cukup umum di majalah pada abad 20. Waktu itu jamannya perang dunia dan kertas itu salah satu barang yang penggunaan dan produksinya gak terlalu ketat aturannya. Kemudian, bisa kita bilang “berevolusi” ke Micromodels yang di desain di inggris pada tahun 1941. Micromodels ini popular banget sama model model papercraftnya. Mulai dari arsitektur, kapal, pesawat, dan lain lain. Tapi lambat laun seiring perkembangan jaman, model-kit dari plastik jadi lebih diminati daripada model-kit yang dari kertas. Mungkin karena bahan dari plastic itu kokoh dan tinggal pasang kali ya? Beda dengan model-kit dari kertas yang harus gunting sana, gunting sini, lem, lipet, dan segala macemnya.

[image]


Nah kalo sekarang sih kita gak perlu cari di majalah. Lagipula majalah juga gak nyediain hahaha. Kembali ke niatan awal dengan membuat satu model papercraft. Rancangan-rancangan bertebaran di internet sejagat ini. Cukup dengan ketik keyword di google “papercraft design” dan lo bisa dapet banyak rancangan rancangan dengan berbagai tipe. Selamat mencoba.

Oh iya ini beberapa video yang saya temukan di youtube. Mungkin para readers bisa melihat sekilas dari indahnya papercraft./chen






[ch/fs/rhwz]

90% OFF :: Press Release

[image]



90% OFF (Ninety Percent Off) adalah sebuah grup band berliran Experimetal dari SSemarang. Berawal dari ide gila seorang mahasiswa yang penasaran yang ingin melakukan banyak eksplorasi dan eksperimen, terbentuklah 90% OFF.

90% OFF beranggotakan 5 orang personil, yaitu:

Eddo : Gitar Shredder
Girez : Drum, Engineer
Avra : Vox & Dance
Buboo : Low Section Resolution & Growl
Adi : Efek Papan Kunci & Synthesizer

Tidak ada arti khusus dalam nama mereka. ““Well, mungkin gara‐gara sering ngliat cewek di pusat perbelanjaan yang langsung jelalatan begitu ada tulisan diskon. Baru liat tulisan 20% OFF aja udah bikin cewek‐cewek pada pengen belanja, gimana kalo diskonnya 90% OFF? Pasti langsung diburu, hwehhehe”,

kata Girez. “Biar banyak dicari orang, hohoho”, timpal Avra yang paling demen belanja.

Musik yang mereka tawarkan termasuk unik. Pergantian pola yang tak terduga dan eksplorasi sound yang mereka lakukan menjadikan lagu‐lagu mereka kaya. Meskipun demikan, lagu mereka tetap E‐Z Listening. Itu lah keunikan mereka. “Pergantian pola dan harmonisasi dari eksplorasi sound memang unsur utama di sini, tapi bukan berarti lagu kita susah untuk dinyanyikan. Karena kita sendiri juga pengen ngajak penonton buat Sing Along & gila‐gilaan sama kita di panggung”, tutur Edo.

Kegilaan 90% OFF dalam bermusik bisa didengarkan di Mini Album mereka yang berjudul 10% Right. Sebuah Mini Album berisikan 3 buah lagu yang merupakan preview dari Album pertama mereka yang saat ini sedang dalam proses penggarapan. “Sebenernya kita mau kasih nama mini albumnya tu 10% Left (kurang 10 persen). Soalnya ada yang kelupaan pas rekaman dan baru inget pas proses mixing. Tapi trus kita ambil aja lawan kata dari Left (Right).“, kata Buboo.

Single mereka yang berjudul Young Cocaine, kental dengan unsur metal & progressive yang bisa dipastikan bakal membuat semua orang yang mendengarkan untuk ber‐headbang. Perpindahan beat serta tempo yang upbeat secara tiba‐tiba dari Girez ditambah lagi dengan permainan shredder gitar dari Edo, ajakan persuasif dari Avra untuk berdansa & suara growl dari Buboo, mewarnai lagu Young Cocaine. Listen up to this song, they’ll make you headbang & dance cocaine (!).

Dalam proses penciptaan lagu, 90% OFF tidak membatasi diri mereka dalam suatu jenis musik saja. Dengarkan lagu Dreams & Much More Knowledge, maka ambience yang begitu berbeda akan terasa. Dreams, memiliki irama emo yang dipadu dengan permainan gitar akustik dan diiringi dengan sentuhan biola, menjadikan ada sedikit unsur chinese di lagu ini. Sedangkan beat ceria dengan sedikit unsur power pop ada di lagu Much More Knowledge. Meskipun demikian, perpindahan beat yang mendadak dan running bass line juga terlihat sangat dominan di lagu ini.





90% OFF – 10% Right
Young Cocaine
Dreams
Much More Knowledge 


Dance Cocaine & Headbang with 90% OFF!!!!



Available for download here. and its TOTALLY FREE!!!


More info about 90% OFF:
myspace.com/90percentoff
Facebook Page: 90% OFF
reverbnation.com/90percentoff
Twitter: @90percentOFF
ninetypercentoffband@yahoo.com
+62 856 4167 5555 (Edo)

[phat/rhwz]

komikstrip// :: sndjitotok

Edisi komikstrip// kali ini dari sndjitotok (http://sndjitotok.deviantart.com/). sedikit classic, horor namun masih tetap segar untuk dihidangkan. Well selamat menik-mati!


komikstrip//

[pc/rhwz]

Memory and Music

‘..eh dengerin lagu ini jadi inget waktu itu deh..”


Kamu pernah ngalamin hal kayak gitu? That’s it! Kita yakin kamu pernah ngalamin hal yang sama waktu kamu lagi dengerin satu lagu yang ternyata lagu itu ngingetin kamu sama suatu hal. Disadarin apa nggak, kadang kita suka menghubungkan feel dan mood kita sama lagu tertentu, yang kemudian lagu itu jadi soundtrack hidup kamu, seperti remaja labil yang hendak ditaburi bunga-bunga cinta terus seneng banget pas denger lagu memorinya diputerin. Dari sejumlah cara menikmati masa lalu kita, mungkin cara ini adalah cara paling menarik. Kenapa?

Sebenarnya hal ini merupakan mirip sama gejala dejavu (Déjà vu), namun perbedaan kalau dejavu itu, sesuatu yang dirasa pernah kita alamin itu belum pernah terjadi, nah kalau yang mau kita bahas ini sebenarnya hanyalah system dari memori otak yang bernama Recognition Memory

Recognition Memory adalah sebuah jenis memori yang menyebabkan kita menyadari bahwa apa yang kita alami sekarang sebenarnya sudah pernah kita alami sebelumnya.
Otak kita bekerja turun naik antara dua jenis Recognition Memory, yaitu Recollection dan Familiarity. Kita menyebut sebuah ingatan sebagai Recollection (pengumpulan kembali) jika kita bisa menyebutkan dengan tepat seketika itu juga kapan situasi yang kita alami pernah muncul sebelumnya. Contoh, jika kita bertemu dengan seseorang suatu tempat, maka dengan segera kita menyadari bahwa sebelumnya kita juga pernah melihatnya di tempat lain.

Sedangkan ingatan yang disebut Familiarity muncul ketika kita tidak bisa menyebut dengan pasti kapan kita melihat pria tersebut. Deja Vu adalah contoh Familiarity.
Selama terjadi Deja Vu, kita mengenali situasi yang sedang kita hadapi, namun kita tidak tahu dimana dan kapan kita pernah menghadapinya sebelumnya.
Percaya atau tidak, 60 sampai 70 persen manusia di bumi ini paling tidak pernah mengalami deja vu minimal sekali, apakah itu berupa pandangan, suara, rasa atau bau. Jadi, kalo kamu sering mengalami deja vu, jelas kamu gak sendirian di dunia ini. Haha!



Yulius Iskandar



Ngomong-ngomong soal memori dan hubungannya sama musik, Yulius Iskandar, salah satu orang yang berpengaruh dibalik kesuksesan grup musik electropop Bottlesmoker ini punya cerita seru seputar hal ini. Ia Punya cerita menarik di setiap musik yang menjadi kenanganya. Berawal ketika Yulius masih kecil dulu, semenjak Ia kecil dulu, dia sudah diracun ke dalam dunia musik secara perlahan oleh pamannya yang seorang Rockstar diwilayah tempat tinggalnya dulu. Dengan mendengarkan beberapa koleksi kaset milik pamannya, Yulius pun terkontaminasi dengan musik-musik yang masih nge-hits pada era 90an seperti The Beatles, Nirvana, GnR, Rolling Stones, The Doors, Queen, ABBA, Procol Harum, The Police, Scorpion, Ramones, Cranberries dan beberapa musik lainnya.

Sampai pada akhirnya sang paman harus bekerja di luar kota untuk waktu yang cukup lama, sehingga pertemuan Yulius dengan pamannya tidak sesering dulu. Saat-saat Yulius rindu dengan pamannya, Ia langsung memutar lagu-lagu kesukaannya yang juga memiliki kenangan saat bersama pamannya di walkman kesayangannya yang selalu setia menemani langkahnya kemanapun Ia pergi saat itu. Uniknya terekam memori berbeda pada setiap lagu-lagu yang menjadi pilihan Yulius, seperti ketika mendengarkan lagunya ABBA yang berjudul Fernando, Yulius akan selalu mengingat ketika Ia masih kecil dulu, saat sedang bermain dengan adik tercinta, dan saat ayahnya masih tampak langsing & atletis. Semua kenangan masa lalu seperti terulang ke seketika Ia mendengarkan lagu-lagu kenangannya.

Adalah lagu Love Me, Please Love Me dari Michell Polnareff yang dipilih sebagai lagu yang paling berkesan dan gak mungkin dilupain dari sekian banyak lagu-lagu yang ngingetin dia sama momen-momen penting dalam hidupnya. “..itu lagu seringggg banget diputer bokap waktu gw SD” jelas lelaki kelahiran 28 September ini kepada ErhaWebzine beberapa waktu lalu. Saat Ia kecil itu sebenarnya Ia tak tahu pasti siapa yang menyanyikan lagu itu, namun Ia tak kan pernah lupa nada dan melodi yang terlantun dalam lagu itu.

“..sampai suatu hari di thn 2009, saya nonton video dokumenternya JUSTICE..di bagian akhir video ada lagu itu. Anjrittt gw kaget! Langsung memori gw ditarik ke jaman waktu gw SD, langsung gw cari di credit title itu siapa yg nyanyi, ternyata Michell Polnareff…pas gw tny ke bokap kasetnya ternyata udah ga tau kemana……..akhirnya download, dan alhasil itu lagu gw puter2 terus di iTunes, sampe skrg ga pernah bosen...” Cerita alumnus SMAN 24 Bandung ini.

Bagi seorang ‘man behind the gun’ dibalik melesatnya eksistensi dan popularitas sejumlah musisi asal kota kembang seperti Angsa dan Serigala, Bottlesmoker, The Changcutters, Vincent Vega, dan banyak band lainnya ini, mendengarkan musik bisa menjadi sangat inspiratif. Terkadang Ia suka mendengarkan musik dengan berbagai genre untuk mencari feel dan mood yang sesuai dengannya.

Mungkin inilah salah satu dari sekian banyak keajaiban musik itu sendiri serta kemampuan daya pikiran kita yang tak kalah hebatnya, Karena musik dapat menjadi mesin waktu yang sangat hebat, dapat membawa pikiran kita seketika kita mendengarkan lagu-lagu yang mengiringi setiap langkah penting dalam hidup kita. Hanya dengan memutar atau sekedar mendengar lagi lagu yang menjadi kenangan masa lalu kita, sesaat kita diajak kembali ke suasana saat kita 'benar-benar' menikmatinya dulu.

[FS/rhwz]




Yulius IskandarPersonal Detail of Yulius Iskandar

Name: Yulius Iskandar
Gender: Male
Birthday: 28 September

Website:
facebook
myspace
multiply
twitter